Thursday, January 19, 2012

Nuansa Merah di Klenteng Sam Poo Kong


Setelah trip saya ke Dieng Plateau, kali ini sebelum kembali ke riuhnya Kota Jakarta, saya menyempatkan untuk kembali berjalan-jalan di Semarang. (sebenarnya bukan menyempatkan tetapi karena tiket full semua akibat libur natal dan tahun baru. :p)

(Pintu masuk Sam Poo Kong)
Saya memutuskan untuk pergi ke Klenteng Sam Poo Kong  pada 27 Desember 2011. Dengan harga tiket masuk Rp.3.000/orang, pengunjung bisa puas melihat klenteng yang sangat luas ini, dan untuk masuk ke klenteng tempat berdoa harus merogoh kantong lagi Rp.20.000-40.000. 

Klenteng Sam Poo Kong merupakan tempat persinggahan seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He/Cheng Ho. Menurut sejarah, Laksamana Zheng He sedang berlayar menelusuri pantai laut Jawa untuk tujuan politik dan perdagangan, karena ada awak kapal yang sakit, ia memutuskan untuk bersandar terlebih dahulu  di sebuah desa yang bernama Simongan, akhirnya ia memutuskan untuk beberapa waktu menetap ditempat tersebut. Banyak awak kapal yang menikah dengan penduduk setempat sehingga menetap di Simongan, namun Laksamana Zheng He harus pergi untuk meneruskan perjalanannya. Tak heran sampai sekarang daerah Simongan banyak dihuni oleh penduduk keturunan Tiongkok. 


(Patung Laksamana Zheng He)

Hampir seluruh bangunan bernuansa merah seperti baju yang saya kenakan saat berkunjung ke sana :p Di tengah klenteng ini terdapat halaman yang luas dan beberapa patung yang berdiri. Di bagian belakang terdapat pintu gerbang yang sangat besar juga terlihat beberapa buah lilin raksasa dan lilin ini dibiarkan terus menyala sampai habis.




(lilin)
Rasanya belum ke Semarang kalau belum mampir ke Klenteng Sam Poo Kong ini. Sekedar saran, jika ingin berkunjung ke klenteng ini pilihlah waktu-waktu yang sejuk dan tidak saat matahari sedang berani muncul karena di sana sedikit tempat untuk berteduh.
ENJOY!
Cheers, Danke!

No comments:

Post a Comment